Selasa, 23 Maret 2010

Usaha Jual Beli Perangko




Awal mula perangko diciptakan adalah sebagai bukti pembayaran jasa dari kantor pos. Kemudian seiring perkembangan jaman, perangko berkembang pula dengan desain, ukuran, dan gambar yang bervariasi. Karena keunikan gambarnya dan terbatasnya produksi perangko membuat beberapa orang menjadi kolektor perangko. Pengkolektor perangko umumnya disebut dengan vilatelis. Berawal dari sinilah usaha Jual beli perangko mulai berkembang.




Modal dasar yang dibutuhkan dalam memulai bisnis/usaha jual beli perangko ini tidaklah besar. Cukup dengan beberapa lembar perangko yang pernah digunakan ( ada stempel dari kontor pos) dan buku perangko (stamp album). Semakin tua umur perangko yang anda miliki, semakin tinggi pula harga jual perangko tersebut. Tentunya menyimpan perangko memiliki trik khusus agar bentuk dan gambar dari perangko dapat bertahan lama. Selain dapat menjadi hobby, perangko bisa menjadi investasi yang menguntungkan di masa depan.

Nilai Jual Perangko
Nilai jual perangko dipengaruhi oleh beberapa hal. Antara lain :

1. Usia perangko (tahun pembuatan perangko)
Semakin tua usia perangko maka akan semakin tinggi pula harga jual perangko tersebut. Semakin baru usia perangko maka semakin rendah harga perangko tersebut.
2. Bentuk / Kondisi perangko
Jika kita amati perangko selalu memiliki tepian yang berlubang lubang. semakin utuh pinggiran yang berlubang tersebut maka semakin tinggi pula harganya. Jika pada tepian perangko tersebut rusak maka vilatelis kurang berminat akan perangko tersebut.
3.Gambar dan Edisi Tertentu
Kantor pos memproduksi perangko biasanya dengan edisi tertentu misalnya:edisi pembangunan lima tahun(PELITA), edisi flora dan fauna,dsb. Semakin unik dan semakin terbatasnya jumlah produksi perangko tersebut semakin tinggi pula harga jualnya.



Cara sederhana supaya perangko anda bertahan lama:
1. Untuk membersihkan sisa perekat/lem dari perangko dapat dilakukan perendaman terlebih dahulu. Rendamlah perangko yang masih menempel di amplop hingga perangko lepas sendiri (+ 5 menit). Jika terlepas sendiri gunakan bantuan alat jepit.
2. Setelah dilepaskan dari amplop, keringkan perangko tersebut. dan pastikan sebelum disimpan dalam album perangko, perangko benar benar kering.
3. Perangko yang telah disimpan disarankan tidak terlalu sering bersentuhan langsung dengan jari manusia. hal ini untuk mencegah perangko menjadi kusam akibat sentuhan.
4. Ada baiknya perangko disimpan sesuai dengan tahun dan edisinya di tempat yang kedap udara. misalnya untuk seri flora dan fauna disimpan dalam kertas yang dibungkus dengan plastik

Cara Menjual Perangko
Anda dapat memulai mencari website website yang menjual barang dan jasa. Anda dapat mempromosikan perangko2 unik melaui internet. Selain itu kantor pos menyediakan fasilitas bagi vilatelis di Indonesia, setiap tahunnya diadakan lomba dan pertemuan antar vilatelis. Anda dapat mengikuti pertemuan antar vilatelis tersebut dan dapat melakukan transaksi jual beli bersama vilatelis lainnya. Selamat mencoba....

Sabtu, 06 Maret 2010

prngko tu apa sih??masihkah ada pertanyaan seperti ini??
peranko sekarang jarang digunakan lagi,,karena perangko berkaitan dengan jasa pengiriman lewat pos,,namun sekarang jasa pos sudahlah tergeser oleh tekhnologi yang lebih cangih,,
terus buat apa ya prangko di jaman sekarang??
wah kalo ditanya itu yah,pasrah aja deh,,masalahnya,,tuh g gampang jeew jawab pertanyaan gituan,,,,hahahahahahaha

Prangko adalah secarik kertas berperekat sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan pos, seperti halnya mengirim surat. Prangko ditempelkan pada amplop, kartu pos, atau benda pos lainnya sebelum dikirim. Pembayaran menggunakan prangko menjadi cara pembayaran yang paling populer dibanding cara lain, seperti menggunakan aerogram. Prangko pertama kali diperkenalkan pada tanggal 1 Mei 1840 di Britania Raya sebagai reformasi pos oleh Rowland Hill. Oleh karena itu sampai sekarang Britania Raya mendapat perlakuan khusus. Negara ini adalah satu-satunya negara yang tidak perlu mencantumkan nama negara di atas prangko.


Prangko berasal dari bahasa latin, "franco" yang berarti tanda pembayaran untuk melunasi biaya pengiriman surat. Dengan kata lain biaya pengiriman surat tidak dibebankan kepada penerima surat, tetapi harus dilunasi oleh pengirim surat dengan menggunakan prangko.

Prangko pada hakekatnya adalah secarik kertas bergambar yang diterbitkan oleh Pemerintah yang pada bagian belakang umumnya memuat perekat, sedangkan pada bagian depannya memuat suatu harga tertentu yang dimaksudkan untuk direkatkan pada kiriman pos.

Dengan menempelkan prangko pada sepucuk surat berarti biaya pengiriman surat tersebut telah dilunasi oleh pengirim surat dan sebagai imbalannya Dinas Pos berkewajiban menyampaikan surat tersebut kepada alamatnya di tempat tujuan.

Kegiatan surat menyurat dan sistem perposan sebearnya sudah dikenal manusia sebelum dikenalnya prangko. Dan setiap pemerintahan membangun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan sistem perposan. Sebagai contoh, Jalan Raya Anyer-Panarukan yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels dikenal dengan nama Jalan Pos Raya.